Posts

Showing posts from November, 2019

Islam Wajib Dibela

Islam Wajib Dibela Buletin Dakwan Kaffah Edisi 117 [2 Rabiul Akhir 1441 | 29 November 2019] Sekularisme, yang dipraktikkan dan diterapkan oleh negara, sebagaimana di negeri Muslim ini, terbukti melahirkan banyak kaum fasik dan munafik. Mereka tak hanya menolak sebagian—bahkan sebagian besar—ajaran agamanya (Islam). Bahkan mereka tak segan-segan bekerjasama dengan kaum kafir untuk menghancurkan agamanya. Orang kafir melakukan konspirasi untuk merusak Islam dari luar. Orang munafik melakukan pendangkalan ideologi kaum Muslim dari dalam.  Salah satu upaya mereka menghancurkan Islam adalah dengan saling membisikkan kalimat indah untuk menipu kaum Mukmin. Di antaranya dengan pernyataan: “Allah tak perlu dibela”, atau “Islam tak perlu dibela, atau “Kemuliaan Allah, Rasul-Nya dan al-Quran tak akan berkurang meski dinista”, dsb. Kata-kata mereka ini persis sebagaimana yang Allah SWT isyaratkan dalam firman-Nya: وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ اْلإِنْسِ وَالْجِن

Dalil Yasinan Malam Jum'at

Dalil Yasinan Malam Jum'at Yasinan Tiap Malam Jumat Ada dua hal yang telah dilakukah dalam amaliyah tersebut, yaitu mengkhususkan membaca Quran pada malam Jumat dan mengkhususkan Surat Yasin. Dalil yang pertama: عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِىُّ  يَأْتِى مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا . وَكَانَ عَبْدُ اللهِ  يَفْعَلُهُ  (رواه البخارى رقم 1193 ومسلم رقم 3462) "Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Saw mendatangi masjid Quba' setiap hari Sabtu, baik berjalan atau menaiki tunggangan. Dan Abdullah bin Umar melakukannya"  (HR Bukhari No 1193 dan Muslim No 3462) Al-Hafidz Ibnu Hajar yang diberi gelar Amirul Mu'minin fil Hadis, beristidlal dari hadis diatas: وَفِي هَذَا اَلْحَدِيْثِ عَلَى اِخْتِلاَف طُرُقِهِ دَلاَلَةٌ عَلَى جَوَازِ تَخْصِيْصِ بَعْضِ اْلأَيَّامِ بِبَعْضِ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَالْمُدَاوَمَةِ عَلَى ذَلِكَ  (فتح الباري لابن حجر 4 / ص 197) "Dalam hadis ini, dengan ber

Fikih #11 - Syarat, Rukun, Sunnah, dan Pembatal Shalat

Image
Fikih #11 - Syarat, Rukun, Sunnah, dan Pembatal Shalat KETENTUAN SHALAT A. Lima Syarat Sebelum Shalat 1. Suci dari Hadats Yakni sucinya anggota badan dari hadats kecil dan besar. Jika tidak menemukan alat bersuci (air atau debu untuk tayamum) maka hukum shalatnya tetap sah, namun wajib mengulanginya ketika sudah mampu bersuci. 2. Suci dari Najis Yakni suci dari najis (yang tidak bisa dima’fu) pada pakaian, badan, dan tempat shalat. 3. Tempat yang Suci Yakni tempat shalat untuk berdiri, ruku, duduk, dan sujud harus suci dari najis. 4. Masuk Waktu Shalat Yakni mengetahui masuknya waktu shalat, atau menyangka masuknya waktu shalat dengan ijtihad. 5. Menghadap Kiblat Yakni menghadap ke arah Ka’bah di Mekah dengan bagian dada bagi yang mampu. Boleh tidak menghadap kiblat saat shalat dalam dua keadaan; (a) Keadaan genting (syiddatul khauf) untuk shalat fardhu dan sunnah, (b) Berada di atas kendaraan untuk shalat fardhu. B. Tujuh Belas Rukun Saat Shalat 1. Niat Y

Kisah Kiai Sholeh Kuningan Blitar dan Anjing Milik Van Der Plas

Image
Kisah Kiai Sholeh Kuningan Blitar dan Anjing Milik Van Der Plas Oleh: Ahmad Karomi* Kiai Sholeh bin Kiai Abu Mansur Kuningan Blitar merupakan putra tertua dari sembilan bersaudara. Menurut banyak penuturan, Kiai Sholeh (w.1930) dikenal pakar aqaid (tauhid) yang memiliki karakter tegas, keras namun sangat mengayomi, perhatian, peduli pada saudara-saudaranya. Salah satu contoh bentuk kepedulian itu, Kiai Sholeh rela mengalah mondok demi adik-adiknya. Menurut alm. Kiai Munir (cucu Kiai Sholeh) Kuningan, Kiai Sholeh mondoknya belakangan lantaran mendahulukan adik-adiknya mondok. Sedangkan Kiai Sholeh selama di rumah membantu orang tuanya membajak sawah, bertani, bercocok tanam lalu hasilnya untuk bekal mondok adik-adiknya di bawah asuhan Syaikhona Kholil Bangkalan. Meskipun Kiai Sholeh mondok belakangan, beliau masih "menangi" mondok di Bangkalan. Tercatat beberapa pondok yang pernah disinggahi di antaranya: pesantren Mojosari Nganjuk, pesantren Bangkalan, beberapa syai

Meneladani Nabi Muhammad SAW. Dalam Membangun Negara

Meneladani Nabi Muhammad SAW. Dalam Membangun Negara Buletin Kaffah no. 115, 18 Rabiul Awal 1441 H-15 November 2019 M Dalam sambutan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. 1441 Hijriah di Istana Negara Jakarta, Jumat (8/11/2019), Wapres KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa ia ingin meneladani Rasulullah saw. dalam membangun Indonesia. Ia menyebut Nabi Muhammad saw. adalah tokoh perubahan yang luar biasa yang patut diteladani. Hanya dalam waktu 23 tahun, kata Ma'ruf, Nabi Muhammad saw. bisa mengubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat terbaik. "Apa yang dicapai oleh Rasul karena memang beliau melakukan perubahan secara terus-menerus, berkelanjutan…," kata Ma'ruf.  Nabi Muhammad saw., kata Ma’ruf, melakukan perubahan itu dengan hati, akhlak yang baik serta sikap santun sehingga masyarakat mau mengikuti ajarannya. Ma'ruf juga menilai cara itu bisa untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik. *Teladan Membangun Peradaban* Ada sebab kuat mengapa Allah SWT. mengu

Asma' Maithothorun

Asma' Maithothorun Qasam sayyid maythothirun di baca 21x untuk setiap sesuatu yg di inginkan disertai membakar  bukhur dari luban dzakar dan ketumbar بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الَّذِى لَهُ اِسْمٌ لاَ يُنْسٰى وَ نُوْرٌ لاَ يُطْفٰى وَ مُلْكٌ لاَ يَزُوْلُ وَ عَرْشٌ لاَ يَحُوْلُ وَ كُرْسِىٌّ لاَ يَتَحَرَّكُ وَ بِهِ اَقْسَمْتُ عَلَيْكَ اَيُّهَا السَّيِّدُ مَيْطَطَرُوْنَ يَا مَلِكَ الْاَرْوَاحِ الرُّوْحَانِيَّةِ الْاَبْرَارِ السَّاكِنِيْنَ تَحْتَ عَرْشِ الْمَلِكِ الْجَبَّارِ السَّاجِدِيْنَ لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ الْجَارِيْنَ بِحِرَبِهِمُ الْمُتَصَرِّفِيْنَ فِى جَمِيْعِ اَفْعَالِهِمْ بِالَّذِى وَ كَلَّكَ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ الْكِرَامِ وَ اَيَّدَكَ بِالْجُنُوْدِ وَ الْاَمْلاَكِ وَ اَعْطَاكَ هَذِهِ الْقُوَّةَ وَ اصْفَاكَ وَ خَلَقَ لَكَ الْمَلاَئِكَةَ اِلاَّ مَا اَمَرْتَ اَعْوَانَكَ وَ خُدَّامَكَ دَعْيَائِيْلُ وَ جَهْيَائِيْلَ اَنْ يَنْزِلُوْا بِعِزَّةِ رَبِّهِمْ وَاَنْ يُعِيْنُوْنِى بِقُوَّةٍ مِنْ عِنْدِهِمْ بِعِزَّةِ شَمْخ ٍ٢ هَلْخ ٍ٢ اَطُوْف ٍ٢ اَضْ

Cara KH Hasyim Asy’ari Mencintai Nabi

Image
Cara KH Hasyim Asy’ari Mencintai Nabi Oleh: W Eka Wahyudi* An-Nurul Mubin Fii Mahabbati Sayyidil Mursalin adalah kitab mungil karya KH Hasyim Asy’ari. Seorang pioner utama ormas islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama. Sungguhpun sebentuk risalah kecil, namun bobot penjelasannya meraksasa. Sistematika pembahasannya hirarkis, khas seseorang yang paham betul dosis pesan yang perlu disampaikan lebih awal bagi yang ingin mencintai penghulu para Rasul dengan benar.  Maka tak heran jika genre kitab ini bisa dikatakan semarak. Temanya dari masalah akidah sampai sejarah, latar keluarga, sanak saudara sampai petikan puji-puja pada manusia pilihan, juga turut menyemarakkan kitab yang selesai ditulis oleh hadratusy syaikh pada kisaran 91 tahun yang lalu, 1928. Untuk mengokohkan keimanan kepada sayyidil mursalin, Kiai Hasyim mengawali kitab ini dengan lima tema pembahasan yang dinarasikan dengan judul faslun fii wujubi, yaitu kewajiban tentang: 1) beriman kepada Rasul, 2) taat kepada

12 Rabiul Awal: Kegembiraan, Kesedihan dan Untaian Harapan

12 Rabiul Awal: Kegembiraan, Kesedihan dan Untaian Harapan Buletin Kaffah no. 114, 11 Rabiul Awal 1441 H-8 November 2019 M Tanggal 12 Rabiul Awal telah Allah SWT tetapkan untuk umat manusia, khususnya untuk umat Islam, sebagai hari yang menghimpun kegembiraan, kedukaan, kemuliaan dan untaian harapan sekaligus.  Tanggal 12 Rabiul Awal menghimpun kegembiraan dengan kelahiran Nabi Muhammad saw. Beliau dilahirkan hari Senin pagi 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah di Makkah (Ibnu Hisyam, as-Sîrah, 1/142; Ibnu Katsir, al-Bidâyah wa an-Nihâyah, 2/264; Ibnul Qayyim, Zâd al-Ma’âd, 1/28).  Kelahiran Nabi saw. memiliki makna yang sangat agung. Menurut Al-‘Allamah Sayyid Muhammad ‘Alwi al-Maliki, “Andai tak ada kelahiran Nabi, tentu tak akan pernah ada hijrah. Andai tak ada kelahiran Nabi, tentu tak akan ada Perang Badar. Andai tak ada kelahiran Nabi, tentu tak akan ada Penaklukan Kota Makkah. Andai tak ada kelahiran Nabi, tentu tak akan pernah ada umat Islam. Andai tak ada kelahiran Nabi, ten

Doa Pembuka Aktifitas

Doa Pembuka Aktifitas ONE DAY ONE DOA Kamis, 7 November 2019 M / 10 Rabiul Awawl 1441 H Oleh : Dr. Ajang Kusmana, S.Ag., M.Ag. (Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur) اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: Segala puji bagi Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama, walaupun orang musyrik menyebar kebencian. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah Ya Allah … smoga keselamatan terlimpah atas Muhammad, keluarganya, dan para sahabat semua. Hamdalah adalah sebaik-baiknya perkataan dan Allah pilihkan untuk hamba-hamba-Nya. Sebelum menyampaikan pesan dahului dengan memuji Allah SWT yang telah menanugerahkan b

Mencintai Nabi SAW

Mencintai Nabi SAW Buletin Kaffah No. 113, 04 Rabiul Awal 1441 H-1 November 2019 M Seorang Muslim tentu mencintai Nabi saw. Sebab dalam Islam, cinta kepada Nabi saw. merupakan keharusan. Kecintaan kepada Nabi saw. merupakan salah satu pembuktian keimanan seorang Muslim. Kecintaan kepada Nabi saw. sekaligus merupakan bagian dari bekal yang bisa mengantarkan seorang Muslim untuk bisa masuk surga bersama-sama dengan beliau di akhirat kelak. Anas bin Malik ra. menuturkan: أَنَّ أَعْرَابِيًّا، قَالَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟ قَالَ: حُبَّ اللهِ وَرَسُولِهِ، قَالَ: «أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ» Seorang Arab berkata kepada Rasul saw., “Kapan Hari Kiamat?” Rasulullah saw. balik bertanya kepada dia, “Apa yang telah engkau siapkan untuk menghadapi Hari Kiamat?” Dia berkata, “Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda, “Engkau bersama dengan yang engkau cintai

Menggesekkan Alat Kelamin Di Luar Vagina Tidak Termasuk Zina

Menggesekkan Alat Kelamin Di Luar Vagina Tidak Termasuk Zina Pertanyaan dari +62 831-8438-xxxx: Assalamualaikum... Adakah refrensi maslah mengenai dzakar yang digesekkan ke farji tidak diktakan Zina ? Jawaban : Ada Karena zina itu batasannya adalah masuknya hasyafah atau kira-kiranya hasyafah bagi yang tidak mempunyai hasyafah Refrensi : وأما إدخال بعض الحشفة فإنه لا يفسد به صوم الرجل ولا يترتب عليه شيء من الأحكام كالغسل والحد ونحوها , قال النووي في المجموع: جميع الأحكام المتعلقة بالجماع يشترط فيها تغييب الحشفة بكمالها في الفرج، ولا يشرط زيادة على الحشفة، ولا يتعلق ببعض الحشفة وحده شيء من الأحكام، وهذا كله متفق عليه في جميع الطرق، إلا وجها حكاه الدارمي وحكاه الرافعي عن حكاية ابن كج أن بعض الحشفة كجميعها وهذا في نهاية من الشذوذ والضعف. اهــ لكن المرأة يفسد صومها بإدخال بعض الحشفة على القول بأن الصوم يفسد بإدخال إي شيء إلى الجوف؛ ولذا قال النووي في المجموع: المرأة إذا جومعت فإنها يحصل فطرها بتغييب بعض الحشفة فلا يحصل الجماع التام إلا وقد أفطرت لدخول داخل فيها، فالفطر يحصل بمجر