Posts

Showing posts from June, 2019

Suci Sebelum 24 Jam

Suci Sebelum 24 Jam Rumusan Pembahasan Haid No. 16 Bersih Sebelum 24 Jam Tanya: Wanita yang keluar darah yang pantas dihukumi haid. Namun sebelum 24 jam darahnya bersih. Apakah wajib shalat apa tidak? Jawab: Ulama sepakat setiap bersih wajib berlaku suci dan mengerjakan seluruh yang diwajibkan orang suci. Untuk shalatnya tidak usah mandi hadats sebab belum haid. Rujukan Al ibanah wal ifadlah hal 16-17 Suci Sebelum 24 Jam from Pesantren NUsantara Islam Nusantara Agama perdamaian Suci Sebelum 24 Jam from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/07/suci-sebelum-24-jam.html Suci Sebelum 24 Jam

Status Warna Coklat

Status Warna Coklat Rumusan Pembahasan Haid No. 15 Status Warna Coklat Warna coklat itu masuk warna apa? Hitam apa merah? Jawab: Coklat masuk kategori Blonde atau pirang. Statusnya lebih kuat daripada kuning dan lebih lemah daripada merah. Status Warna Coklat from Pesantren NUsantara Islam Nusantara Agama perdamaian Status Warna Coklat from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/06/status-warna-coklat.html Status Warna Coklat

Shalat Mutahayyirah Wajib Iadah

Shalat Mutahayyirah Wajib Iadah Rumusan Pembahasan Hai No. 14 Shalat Mutahayyirah Wajib Iadah Mohon pencerahan nya..  Sholat nya mutahayyiroh itu apa wajib iadah?? Atau ada khilaf?? Jawab: Pendapat yang mu'tamad (Imam Rofi'i dan Nawawi) wajib i'adah Rujukan: Mughnil Muhtaj Al-Majmu Syarah Muhadzab Roudlotut Tholibin قال في المجموع شرح المهذب 2/443 ما نصه : في صلاتها المكتوبة قال الشافعي والاصحاب رحمهم الله يلزمها ان تصلي الصلوات الخمس ابدا وهذا لاخلاف فيه لان كل وقت يحتمل طهرها فمقتضى الاحتياط وجوب الصلاة اهـ وقال ايضا في روضة الطالبين وعمدة المفتين 1/267 ما نصه ومع هذا كله لو اقتصر على اداء الصلوات في اوائل اوقاتها ولم تقض شيئا حتى مضت خمسة عشر يوما او مضى شهرا لم يجب عليها لكل خمسة عشر الا قضاء صلوات يوم وليلة لان القضاء لايجب الا لاحتمال الانقطاع ويتصور الانقطاع في الخمسة عشر الا مرة ويجوز ان يجب به قضاء صلاتي جمع وهما الظهر والعصر او المغرب والعشاء فاذا اشكل الحال اوجبنا قضاء يوم وليلة كمن نسي صلاة او صلاتين من خمس ولو كانت تصلي في اوساط الاوقات لزمها

Jangan Terlalu Bersedih

Jangan Terlalu Bersedih ONE DAY ONE HADITS Jumat,  28 Juni 2019 / 25 Syawal 1440 احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664) Kandungan Hadis 1. Perkataan seandainya membu

Status Mubtadiah Setelah Menyempurnakan Suci

Status Mubtadiah Setelah Menyempurnakan Suci Rumusan Pembahasan Haid No. 13 Status Mubtadiah Setelah Menyempurnakan Suci Keluar 10 Bersih 10 Keluar 25 Di Uyunul Masail terbitan Lirboyo dijelaskan bahwa: Jika mubtadiah 10 haid 10 suci 5 penyempurna suci 1 haid 19 suci Mohon pencerahannya Jawaban Dalam masalah seperti contoh ulama khilaf. 1. Setelah menyempurnakan suci maka haidnya ikut prosedur mubtadiah. 2. Setelah menyempurnakan suci maka dia dianggap sudah punya adat yakni darah sebelum suci. Ini berdasarkan penjelasan dalam Fatwa bin Hamid. Jika mengikuti pendapat pertama, timbul keisykalan. Bahwa dalam contoh di atas jika terjadi pada mu'tadah yang daurnya 30 misalnya (haid 5, suci 25), kemudian terjadi pendarahan seperti contoh maka setelah penyempurna sucinya haidnya kembali kepada haid terakhir yakni 10 dan suci 15. Daurnya berubah 25. Artinya darah sebelum penyempurna suci dan penyempurna sucinya dianggap adat yang mu'tabar. Keisykalan ini terj

Perkataan Imam Malik Bahwa Haid Tidak Ada Batasnya

Perkataan Imam Malik Bahwa Haid Tidak Ada Batasnya Rumusan Pembahasan Haid No. 12 Perkataan Imam Malik Bahwa Haid Tidak Ada Batasnya وقد تبتلى بعض النساء بالاستحاضة ولكن نحن سنحكي لكم مذهب الامام مالك ولا نفتي به وهناك عبارة تقول (فان كان حاكيا لا مفتيا جازا) *والامام مالك يقول اذا كان الدام موجودا فهو حيض فاذا كان غير موجود فهو طهر بشروطه* وكثير من العلماء خففوا على المتحيرة منهم العلامة احمد بن حسن العطاس يقول (اتركوا النساء وعاداتهن لا تسألوهن) وبعضهم يطلقون ما ذكرته عن مالك اهـ شرح اليقوت النفيس 121 تفسير فخر الرازي ج 6 ص 416 المَسْألَةُ الخامِسَةُ: اخْتَلَفَ النّاسُ في مُدَّةِ الحَيْضِ، فَقالَ الشّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعالى: أقَلُّها يَوْمٌ ولَيْلَةٌ، وأكْثَرُها خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا، وهَذا قَوْلُ عَلِيِّ بْنِ أبِي طالِبٍ وعَطاءِ بْنِ أبِي رَباحٍ والأوْزاعِيِّ وأحْمَدَ وإسْحاقَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهم، وقالَ أبُو حَنِيفَةَ والثَّوْرِيُّ: أقَلُّهُ ثَلاثَةُ أيّامٍ ولَيالِيهِنَّ، فَإنْ نَقَصَ عَنْهُ فَهو دَمٌ فاسِدٌ، وأكْثَرُهُ عَشْرَةُ أيّامٍ، قالَ أبُو بَكْرٍ الرّازِي

Tidak Ada Darah Saat Adat

Tidak Ada Darah Saat Adat Rumusan Pembahasan Haid No. 11 Tidak Ada Darah Saat Adat Wanita punya kebiasaan haid 7 hari, mengeluarkan darah 5 hari, lalu naqo' 8 hari, keluar lagi 6 hari.  Maka haidnya kembali ke adat yakni 7. Namun karena darahnya hanya 5 maka yg dihukumi haid hanya 5 Rujukan Risalah Baqusyair وحيث حكم لها بابتداء الحيض من دم ولم يمكن استيفاء العادة إلا بنقاء قبله أو بعده نقص حيضها كأن يكون عادتها خمسا أول الشهر فرأته أوله يومين ثم يوما نقاء ثم يوما دما( ) وهكذا فحيضها الأربع الأولى دون النقاء الأخير ؛ لأنه لم يحتوشه دماء حيض إذ لو حيضناها السادس لزدنا على قدر العادة ، وكذا لو لم تره إلا ثانية وتقطع يوما دما فيومين نقاء ، فحيضها الثاني وثلاث بعده لا الأول إذ لم يسبقه دم ولا ما بعدها لما سبق فلو رأت الدم في الدور الثاني أول الثلاثين حيضناها من أوله ، ولا يصير نقاء ولها مع التقطع عادة ، وهكذا ما دام التقطع فنأخذ ما انطبق على أيام العادة ، فإن لم يقع شيء منه فيها ، فأول حيضها أقرب أول الدمين إلى أولها فإن استويا فالأخيرة كما سبق ، فلو كان حيضها أول الشهر خمس

Hukum Pujian Setelah Adzan

Image
Hukum Pujian Setelah Adzan Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh. Terimakasih kepada Admin Website Pesantren NUsantara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berinteraksi seputar keagamaan. Nama Saya : Mustangin Alamat :jl Jati mergayu bandung  Perkenankan, saya untuk bertanya ibarot tentang puji2an sebelum sholat jama'ah Wa'alaikumus salam wr wb Dzikir dan Syair sebelum Shalat Berjama’ah, Membaca dzikir dan syair sebelum pelaksanaan shalat berjama'ah adalah perbuatan yang baik dan dianjurkan. Anjuran ini bisa ditinjau dari beberapa sisi : Pertama, dari sisi dalil, membaca syair di dalam masjid bukan merupakan sesuatu yang dilarang oleh agama. Pada masa Rasulullah SAW, para sahabat juga membaca syair di masjid. Dalam sebuah hadits : عَنْ سَعِيْدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ قَالَ مَرَّ عُمَرُ بِحَسَّانِ بْنِ ثاَبِتٍ وَهُوَ يُنْشِدُ فِيْ الْمَسْجِدِ فَلَحَظَ إلَيْهِ فَقَالَ قَدْ أنْشَدْتُ وَفِيْهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ ثُمَّ الْتَفَتَ إلَى أبِي ه

Istiqamah dalam Ketakwaan

Istiqamah dalam Ketakwaan Buletin Dakwah Kaffah Edisi 93 [11 Syawal 1440 H | 14 Juni 2019] Ramadhan telah berlalu. Idealnya, setelah melewati masa-masa “training” sebulan penuh selama Ramadhan, setiap Muslim akan menjadi “sosok baru”. Berbeda antara sebelum Ramadhan dan setelah Ramadhan. Setelah Ramadhan, ia makin rajin beribadah (melakukan banyak shalat sunnah, shaum sunnah, berzikir dan ber-taqarrub kepada Allah SWT, dll); makin banyak bersedekah; makin berakhlakul karimah; makin rajin menuntut ilmu; makin terikat dengan syariah; makin giat berdakwah dan beramal makruf nahi mungkar; dan seterusnya. Sebaliknya, ia pun makin jauh dari perbuatan dosadan maksiat kepada Allah SWT. Singkatnya, ia makin bertakwa kepada Allah SWT. Takwa inilah yang menjadi “buah” dari shaum yang ia jalani selama sebulan penuh selama Ramadhan (QS al-Baqarah [2]: 183). Jika takwa berhasil ia raih, berarti ia telah melakukan shaum dengan benar. Sebaliknya, jika tidak, berarti shaumnya selama Ramadhan hanya

Mewujudkan Keadilan

Mewujudkan Keadilan Buletin Dakwah Kaffah No. 094 [18 Syawal 1440 H | 21 Juni 2019] Secara fitrah, setiap manusia menyukai keadilan dan membenci kezaliman. Secara fitrah pula, manusia akan berpihak pada pelaku keadilan dan bersimpati kepada orang yang terzalimi. Namun demikian, akibat hawa nafsu dan bujuk-rayu setan, sepanjang sejarah manusia kita menyaksikan ragam kezaliman dan eksisnya orang-orang zalim. Karena itu upaya mewujudkan keadilan di antara manusia terus menjadi “misi” kemanusiaan manusia. Mewujudkan keadilan tentu juga menjadi bagian dari “misi” Islam dan kaum Muslim. Hal itu tampak dalam jawaban Ribi bin Amir ketika ditanya oleh Rustum, Jenderal Persia, tentang misi Islam, “Allah mengutus kami untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan jahiliah menuju cahaya Islam serta membebaskan manusia dari kezaliman agama-agama selain Islam menuju keadilan Islam dan kelapangannya.” Islam memberikan serangkaian panduan dan petunjuk serta sistem untuk mewujudkan keadilan itu

Jangan Membuka Aib Sesama

Jangan Membuka Aib Sesama ONE DAY ONE HADITS Selasa, 25 Juni 2019 / 21 Syawal 1440 يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ الْإِيْمَانُ فِي قَلْبِه،ِ لاَ تُؤْذُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تُعَيِّرُوهُمْ وَلَا تَتَبَّعُوا عَوْرَاتِهِمْ؛ فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ، يَتَتَبَّعِ اللهُ عَوْرَاتِهِ، يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِيجَوْفِ رَحْلِهِ Dari Ibnu ‘Umar ra., dia berkata: Rasulullah  bersabda: Wahai sekalian orang yang telah berislam dengan lisannya namun belum masuk keimanan ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, jangan mencelanya, dan jangan mencari-cari aib mereka. karena sesungguhnya barangsiapa yang berupaya mencari aib saudaranya sesama muslim, niscaya Allah akan mencari aibnya, dan barangsiapa yang Allah cari aibnya maka pasti Allah akan membongkarnya walaupun dia berada di dalam rumahnya. (HR. At-Tirmidzi no. 2023) Kandungan Hadis 1. Aib berarti cacat atau memiliki kekurangan.  Aib adalah sesuatu yang buruk yang dapat m

Suci Tidak Sampai 15 Bagian 02

Suci Tidak Sampai 15 Bagian 02 Rumusan Pembahasan Haid No. 09 Suci Tidak Sampai 15 Bagian 02 Orang yang Keluar 3 Bersih 11 Keluar 4 Bagaimana hukumnya? Jawab: Hukumnya tergolong mustahadlah sejak darah pertama. Jadi untuk menentukan haidnya dikembalikan kepada pembagian istihadlah yang 7. Beda halnya jika bersih pada contoh di atas adalah 12, maka masuk konsep penyempurna suci. Rujukan Manahilul Irfan (Fatawa syekh Fadlal) 138-139 Al-Ibanah wal Ifadlah, 17 [15/6 19:07] +62 818-431-944: Rumusan Pembahasan Haid No. 10 Adat Dimulai Lemah Apa Darah Kuat Jika ada wanita adat haid 5 hari awal bulan.. kemudian melihat darah merah di awal bulan 5 hari..setelah itu darah hitam mustamir.. maka ulama khilaf. 1. Kembali kepada adat yakni 5 hari di awal bulan. 2. Haidnya 5 hari hitam. Daurnya berubah. Yg pro 5 hitam الغرر البهية ج 1 صـــ 224  فَلَوْ رَأَتْ خَمْسَتَهَا الْمَعْهُودَةَ الْمُتَخَلَّلَةَ بِنَقَاءٍ مِنْ أَوَّلِ الشَّهْرِ ثُمَّ دَمًا مُتَّصِلًا أَوْ رَأَتْ خَم

Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah ONE DAY ONE HADITS Senin, 24 Juni 2019 / 20 Syawal 1440 عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ [رواه البخاري ومسلم Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits 1. Seorang mu’min dengan mu’min yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri. 2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman. 3. Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. 4. Anjuran untuk

Salah Tulis Risalah Baqusyair

Salah Tulis Risalah Baqusyair Rumusan Pembahasan Haid No. 08 Salah Tulis Risalah Baqusyair Dalam kitab risalah baqusyairi yang dicantumkan dalam kitab Fatawi al-Kubro 1/86 terdapat keterangan: وكذا لو رأت يوما دما ثم ثلاثة عشر نقاء ثم ثلاثة دما ، فحيضها الثلاثة الأخيرة على الحاصل من راجح المذهب ذكر هذا النوع في فصل التلفيق آخر الحيض ، وفي أوله إشارة إليه . Keluar 1 hr Bersih 13 hr Keluar 3 hr Menurut qoul rojih,  ini haidnya 3 yg akhir Mengapa demikian? Jawab: Syekh Baqusyair nukil masalah ini dr majmu' tepatnya pada  فصل التلفيق  yg ada di akhir bab haid (sebelum bab nifas). Telah terjadi sabqul qolam pada Risalah Baqusyair.. لعل الصواب: وكذا لو رأت يوما بلا ليلة دما ثم ثلاثة عشر نقاء ثم ثلاثة دما ، فحيضها الثلاثة الأخيرة على الحاصل من راجح المذهب ذكر هذا النوع في فصل التلفيق آخر الحيض ، وفي أوله إشارة إليه . Berikut ini ibarot asli dr kitab majmu' 1/531: ﻭﻟﻮ ﺭﺃﺕ اﻟﻤﺒﺘﺪﺃﺓ ﻳﻮﻣﺎ ﺑﻼ ﻟﻴﻠﺔ ﺩﻣﺎ ﺛﻢ ﺛﻼﺛﺔ ﻋﺸﺮ ﻧﻘﺎء ﺛﻢ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﺩﻣﺎ ﻓﻘﺪ ﺭﺃﺕ ﻓﻲ اﻟﺨﻤﺴﺔ ﻋﺸﺮ ﻳﻮﻣﻴﻦ

Fikih #10 - Lima Waktu Shalat Fardhu

Image
Fikih #10 - Lima Waktu Shalat Fardhu Lima Waktu Shalat Fardhu Shalat secara bahasa berarti doa. Sedangkan dalam istilah syara’, shalat adalah ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Ada 5 shalat yang difardhukan, harus dilaksanakan dalam kondisi apapun sesuai keadaan. Yakni; 1. Shalat Zhuhur (4 Rakaat, sirr) Disebut dengan ‘Zhuhur’ sebab shalat ini dilaksanakan pada saat yang nampak jelas di tengah siang hari. Awal masuknya waktu shalat Zhuhur adalah saat tergelincirnya matahari, yakni saat bergesernya matahari dari tengah langit. Pergeseran tersebut bisa diketahui dengan bergesernya bayang-bayang ke arah timur setelah posisinya tepat di tengah-tengah. Batas akhir waktu shalat Zhuhur adalah ketika bayang-bayang setiap benda seukuran dengan bendanya. Shalat Dzuhur dilaksanakan 4 rakaat dan dengan suara lirih. 2. Shalat Ashar (4 Rakaat, sirr) Disebut dengan shalat Ashar, karena pelaksanaannya mendekati waktu ter

Ketentuan Daur Mubtadiah

Ketentuan Daur Mubtadiah Rumusan Pembahasan Haid No. 07 Ketentuan Daur Mubtadiah Lemah 1 tahun kuat 6 hari Maka jika mubtadaah Haidnya 1 hari suci 29 hari dst. Untuk daur terakhir -- Jika tidak lebih 15 maka haid semua (lemah + kuat) sbb tdk termasuk istihadlah. -- Jika lebih 15 maka haidnya hanya darah kuat saja sebab mumayizah 1 th hijriah = 354 hari + 6 kuat = 360 satu daur = 30 hari. Maka Daur 1 = 30 jumlah 30 Daur 2 = 30 jumlah 60 Daur 3 = 30 jumlah 90 Daur 4 = 30 jumlah 120 Daur 5 = 30 jumlah 150 Daur 6 = 30 jumlah 180 Daur 7 = 30 jumlah 210 Daur 8 = 30 jumlah 240 Daur 9 = 30 jumlah 270 Daur 10 = 30 jumlah 300 Daur 11 = 30 jumlah 330 Daur 12 (terakhir) = 30 total 360 Daur terakhir haidnya hanya darah kuat 1 th masehi = 365 hari + 6 kuat = 371 satu daur = 30 hari. Maka Daur 1 = 30 jumlah 30 Daur 2 = 30 jumlah 60 Daur 3 = 30 jumlah 90 Daur 4 = 30 jumlah 120 Daur 5 = 30 jumlah 150 Daur 6 = 30 jumlah 180 Daur 7 = 30 jumlah 210 Daur 8 = 30 jumlah

Syarat Perpindahan Adat

Syarat Perpindahan Adat Rumusan Pembahasan Haid No. 6 Syarat Perpindahan Adat Pertanyaan: Adat haid 5 Adat suci 30 1 sd 17 keluar darah  18 sd 25 bersih  26 sd 30 keluar lanjut tgl 1 sd 5 masih keluar 26 sd 30 ini di hukumi haid atau istihadhoh??  Atau jika dia mubtadiah bagaimana?? Jawab: 26-30 bukan haid sebab belum masuk masa adat dan masa bersih sebelumnya kurang dari 15 sehingga tidak bisa merusak adatnya. Jika mubtadaah maka haid 1 suci 29 dst حاشية الغرر البهية واعلم أن النقل لا يصار إليه إلا لضرورة فلو أخذ القوي في مسألة الشارح شيئا من عادة الدور الثاني بأن ابتدأ من تسع وعشرين مثلا وانتهى في الرابع من الشهر الثاني أو استغرق جميع العادة فلا نقل لعدم المحذور؛ لأنها حيضت في هذا الشهر الذي هو الدور بالتمييز المتصل بالدور الأول فإذا عاد في الدور الثالث فالأمر ظاهر وإن لم يعد حيضت فيه بالعادة كما أنه حيضت فيما قبله بالتمييز المذكور وقولنا أو استغرقها أي: ولم يجاوز أكثر الحيض وإلا كانت فاقدة شرط تمييز فترد للعادة Syarat Perpindahan Adat from Pesantren NUsanta

Suci Kurang Dari 15 Hari

Suci Kurang Dari 15 Hari Rumusan Pembahasan Haid No 5 Jika Sucinya Tidak Sampai 15 bagian 01 Menyempurnakan Suci Penyempurna Suci Jika keluar darah lalu bersih yg tidak sampai 15 hari. Kemudian keluar darah lagi. Maka sucinya disempurnakan 15 hari dengan syarat. 1. Darah pertama tidak kurang 24 jam dan tidak lebih dari 15 hari 2. Masa bersih setelahnya jika digabung dengan darah pertama tidak kurang dari 15 hari 3. Darah pertama keluar terus (tidak taqottuk) kecuali menurut sibtus syafii yg tdk menyaratkannya. Musyawirin belum menemukan kriteria taqottuk ini. Ada kemungkinan yg dimaksud taqottuk ialah darah putus2 secara konstan semisal 1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1 dst 4. Tidak menyalahi adat haid yang takarrur (konstan) Perlu diketahui bahwa kaidah baqiyyatut tuhri pertama kali dirumuskan oleh Imam Abdullah bin Umar Bamakhromah (ulama hadhramaut yg semasa dg imam ibnu hajar) Sebelum itu tidak ada kaidah ini. Yang ada hanya contoh2 saja. Kaidah yang ada di Bughyah, Fa

Daur Dan Adat Pindah Sebab Darurat

Daur Dan Adat Pindah Sebab Darurat Rumusan Pembahasan Haid No. 4 Daur Dan Adat Pindah Sebab Darurat Wanita yang daurnya 33 (haid 5 suci 28) Keluar lemah 25 Kuat 8 Lemah 70 Mana haidnya? Jawab - 5 haid (adat) - 20 suci - 8 haid (kuat) Untuk yang 70 sisanya - 5 suci (mestinya haid menurut adat) - 10 suci (menyempurnakan suci menjadi 15) - 5 haid (adat pindah setelah 15 dari darah kuat. Daurnya berubah 20, haid 5 suci 15) - 15 suci - 5 haid - 15 suci - 15 haid semua (sebab tidak lewat 15) غرر البهية شرح البهجة  وقدم التمييز على العادة؛ لأنه صفة في الدم وناجزة والعادة صفة في صاحبته وماضية ولا ريب أن الأولى أقوى نعم قد يعمل بمقتضاهما وذلك إذا تخلل بينهما أقل الطهر كأن اعتادت خمسة من أول الشهر فرأت عشرين فأكثر ضعيفا ثم خمسة قويا ثم ضعيفا فالخمسة الأولى حيض بالعادة والقوية إلخ)  أي الخمسة من العشرين الضعيف حيض بالعادة والقوية وهي ما بعد العشرين حيض بالتمييز  وانظر الزمن الذي بين القوية وقدر العادة من الشهر المستقبل لا جائز أن يكون حيضا لعدم القوة والعادة ولا

Dapat Ruku’ Berarti Mendapat Satu Raka’at

Dapat Ruku’ Berarti Mendapat Satu Raka’at ONE DAY ONE HADITS Selasa, 20 Juni 2019 / 16 Syawal 1440 مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصَّلاَةِ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ “Siapa yang mendapatkan satu raka’at, maka ia mendapatkan shalat jama’ah.” (HR. Bukhari, no. 580 dan Muslim, no. 607) Kandungan Hadits 1. Mendapatkan ruku’ yang sempurna sebelum imam bangkit berarti telah mendapatkan satu raka’at sebagaimana hal ini menjadi pendapat jumhur ulama. 2. Abu Bakrah pernah mendapatkan shalat jama’ah dimana Imam sedang dalam keadaan ruku’, kemudian ia melakukan ruku’ sebelum masuk dalam shaf jamaah. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diceritakan perihal hal tersebut dan beliau bersabda, زَادَكَ اللَّهُ حِرْصًا وَلاَ تَعُدْ “Semoga Allah memberikan terus semangat padamu. Namun seperti itu jangan diulangi.” (HR. Bukhari, no. 783). 3. Dalam riwayat Abu Daud disebutkan bahwa Abu Bakrah ruku’ sebelum masuk shaf, kemudian ia berjalan menuju shaf. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sall