Posts

Showing posts from September, 2019

Praktek Shalat Bagi Orang Yang Junub dan Haidl

Image
Praktek Shalat Bagi Orang Yang Junub dan Haidl Praktek Shalat Bagi Orang Yang Junub dan Haidl PERTANYAAN : Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.  Apakah boleh praktek sholat bagi yang tidak punya wudlu' , orang yang junub dan wanita yang sedang mengalami haidl? JAWABAN : Wa alaikumus salam warohmatullohi wabarokaatuh,  Pada dasarnya melakukan shalat harus suci dari hadats dan najis. Mamun terlepas dari itu semua jika ada seseorang yang hanya bergerak layaknya orang shalat dan tidak ada niat shalat saat ngucapin takbir maka diperbolehkan.  Jadi kesimpupannya Hukum melakukan peraktek sholat bagi orang yang berhadats (tidak mempunyai wudhu’) tidak apa-apa. sepanjang hal tesebut tidak diniatkan untuk shalat (talabbus bi'ibadatin fasidatin) sehingga menjadi praktek ibadah yang diharamkan. Karena apabila tidak diniatkan shalat maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang shalat, sehingga Boleh melakukannya walaupun dalam keadaan Hadats. Hal tersebut se

Doa Syukur Nikmat

Doa Syukur Nikmat ONE DAY ONE DOA Senin,   30  September 2019 M / 1 Shafar  1441 H Oleh : Dr. Ajang Kusmana (Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur) رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ ROBBI AUZI’NII AN ASYKURO  NI’MATAKALATTII  AN’AMTA ‘ALAYYA  WA’ALAA WAALIDAYYA WA  AN A’MALA SHOOLIHAN TARDHOOHU WA ADKHILNII BIROHMATIKA FII  ‘IBADIKASH SOOLIHIIN Artinya: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." Doa Syukur tersebut adalah doa Nabi Sulaiman AS ketika di puncak kesuksesan yang terdapat, pada surah An-Naml ayat 19. Doa tersebut baik dibaca sebagai rasa syukur nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada

Islam Nusantara; Lokalitas, Manuskrip dan Karakter Bangsa

Image
Islam Nusantara; Lokalitas, Manuskrip dan Karakter Bangsa Oleh: Wasid Mansur* Satu hal yang penting dalam hidup adalah tekad bahwa semangat belajar tidak boleh kendor, apalagi yang berkaitan dengan perkembangan dan pemahaman atas nilai-nilai Islam. Karenanya, perhelatan " The 3rd International Workshop and Training on Islam Nusantara Research Methodology " yang baru saja diadakan oleh PW LTN NU Jatim, Aspirasi dan Universitas Yudharta (26-27 September 2019) di Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan, adalah wujud kesadaran untuk mengawal  terlahirnya individu-individu yang sadar literasi, khususnya literasi berbasis "Islam Nusantara Studies", yakni kesadaran untuk terus belajar dan menuliskannya dalam konteks kekinian melalui kajian lokal. Istilah Islam Nusantara sudah tidak perlu diperdebatkan lagi sebab ia bukan madhab baru dalam ber-Islam, apalagi agama baru. ليس اسلام نوسانتارا مذهبا جديدا او دينا جديدا. Hanya saja mereka yang terlanjur berdasarkan like an

Doa Untuk Keutuhan Rumah Tangga

Doa Untuk Keutuhan Rumah Tangga ONE DAY ONE DOA Ahad,   29  September 2019 M / 29 Muharam  1441 H Oleh : Dr. Ajang Kusmana (Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur) اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي ، وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا رَزَقْتَنِي ALLOHUMMAGHFIRLI ZANBI WA WASSI’LI FI DARI WA BARIKLI FIMA ROZAQTANI ”Ya Allah, ampuni dosa saya, berilah saya rasa kelapangan di rumah saya sendiri, dan berkatilah rezeki saya.” Doa ini bersumber dari hadis riwayat Imam Tirmizi dari Abu Hurairah, dia berkata; أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ سَمِعْتُ دُعَاءَكَ اللَّيْلَةَ، فَكَانَ الَّذِي وَصَلَ إِلَيَّ مِنْهُ أَنَّكَ تَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا رَزَقْتَنِي قَالَ: فَهَلْ تَرَاهُنَّ تَرَكْنَ شَيْئًا “Sesungguhnya ada seseorang berkata kepada Rasulullah saw; Wahai Rasulullah, saya mendengar doamu tadi malam, maka doa yang sampai kepadaku adalah engkau mengucapkan, ‘ALLOHUMMAGHFIRLII DZANBII WA WASSI’LII FII

Penerapan Syariah Kaffah: Konsekuensi Tauhid Sekaligus Solusi Selamatkan Negeri

Penerapan Syariah Kaffah: Konsekuensi Tauhid Sekaligus Solusi Selamatkan Negeri Buletin Kaffah, No. 108, 27 Muharram 1441 H/27 September 2019 M Manusia di dalam kehidupan dunia ini punya dua pilihan sikap terhadap syariah Allah SWT: menaati dan mengamalkannya di tengah kehidupan atau menyalahi dan meninggalkannya. Allah SWT tidak memaksa manusia atas salah satu dari kedua pilihan itu. Allah SWT telah memberitahu manusia  konsekuensi dari kedua pilihan itu masing-masing. Akibat Berpaling dari Syariah Allah SWT Allah SWT memperingatkan akibat di dunia maupun di akhirat dari pilihan meninggalkan syariah-Nya. Allah SWT berfirman: ﴿وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ﴾ Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh bagi dia penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkan dirinya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124). Imam Ibnu Katsir menjelaskan di dalam Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm: “(Fr

Syaikh Armiya bin Kurdi, Ulama Pengukuh Akidah dari Tegal

Image
Syaikh Armiya bin Kurdi, Ulama Pengukuh Akidah dari Tegal Oleh: Ahmad Mudzoffar Syaikh Armiya merupakan putra bungsu dari Kiyai Kurdi. Kakek beliau dikenal dengan nama Mbah Suraprana, tokoh yang dikenal kewaskitaannya. Sebelum beliau lahir, kakeknya sudah pernah mengatakan kalau putra bungsu dari Kiyai Kurdi ini kelak akan menjadi seorang tokoh besar dalam hal keilmuan dan kewalian. Kiyai Armiya lahir di Cikura - Tegal, dusun kecil yang berada di tengah hutan pegunungan lereng gunung Slamet sekitar tahun 1830-an. Tidak lama setelah kelahirannya, bapaknya, Kiyai Kurdi meninggal dunia. Jadilah Kiyai Armiya anak bungsu yang yatim. Ada cerita bahwa semasa kecil Kiyai Armiya tinggal bersama paman dan bibinya. Kegiatan sehari-harinya mencari rumput dan kayu bakar di hutan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal itu terus berlanjut sampai beliau dewasa. Suatu hari di kala sedang mencari rumput dan kayu bakar di tengah hutan, beliau mendengar suara lantunan ayat Al Qur'an. Setelah dideka

Doa Ketika Kehilangan

Doa Ketika Kehilangan ONE DAY ONE DOA Rabu,   25  September 2019 M / 25 Muharam  1441 H Oleh : Dr. Ajang Kusmana (Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur) يَا هَادِيَ الضَّال، وَرَادَّ الضَّالَة ارْدُدْ عَلَيَّ ضَالَتِي بِعِزَّتِكَ وَسُلْطَانِكَ فَإِنَّهاَ مِنْ عَطَائِكَ وَفَضْلِكَ YAA HAADIYADLOOL WA ROODDADHOOLATA WA  URDUD 'ALAYYA DHOOLATII BI'IZZATIKA WA SULTHOONIKA FAINNAHA MIN  'ATHOIKA WA FADHLIK Ya Allah, Dzat yang melimpahkan hidayah bagi orang yang sesat, yang mengembalikan barang yang hilang. Kembalikanlah barangku yang hilang dengan kuasa dan kekuasaan-Mu. Sesungguhnya barang itu adalah bagian dari anugrah dan pemberian-Mu’.” Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf no. 29720, al-Baihaqi dalam ad-Da’awat al-Kabir (2/54). Baihaqi mengatakan, هذا موقوف وهو حسن Ini adalah hadits mauquf [perkataan shahabat] dan hadits ini statusnya adalah hasan”Dalam hadits Muslim diriwayatkan ketika Abu Salamah  wafat. Ummu Salamah pernah mendeng

Doa Agar Tergolong Ahli Surga

Doa Agar Tergolong Ahli Surga ONE DAY ONE DOA Selasa,   24  September 2019 M / 24 Muharam  1441 H Oleh : Dr. Ajang Kusmana (Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur) رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. an jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan” (QS. Asy Syu’ara: 83-85). Islam agama yang sempurna mengatur semestinya kaum beriman menjalani kehidupan.  Ayat tersebut adalah doa Ibrahim untuk dianugerahi  kesalehan, buah tutur yang baik dan sekaligus mendapat surga. Suatu hari Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami (Abu Firos) berkisah, “Aku bermalam bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian aku mengambilkan air wudhu’ untuk beliau, serta hajat beliau

Harta Kekayaan Pejabat

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/09/harta-kekayaan-pejabat.html Harta Kekayaan Pejabat

Pola dan Metode Pendidikan di Indonesia

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/09/pola-dan-metode-pendidikan-di-indonesia.html Pola dan Metode Pendidikan di Indonesia

Indonesia kini Negara Kapitalis yang Liberal

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/09/indonesia-kini-negara-kapitalis-yang.html Indonesia kini Negara Kapitalis yang Liberal

Qodlo' Shalat Setelah Shubuh Dan Ashar

Image
Qodlo' Shalat Setelah Shubuh Dan Ashar Pertanyaan dari saudari : Binti Maimunah Untuk waktu mengqodlo sholat bebaskah Misalnya diwaktu Dhuha, atau harus manjing waktu sholat fardlu...? Orang awam bertanya..😊🙏 Jawaban: 📗Jika meninggalkan shalat tanpa udhur syar'i maka harus segera mengqodlo' (bahkan dia harus mencurahkan segenap waktunya untuk melunasi hutang shalatnya). 📗Jika meninggalkan shalat karena alasan udhur syar'i maka dalam pelaksanaan mengqodlo' boleh diakhirkan Sedangkan waktu qodlo' adalah bebas bahkan setelah shubuh dan setelah ashar pun tidak masalah. الخطيب  ﻭَﻳُﺒَﺎﺩَﺭُ ﺑِﻔَﺎﺋِﺖٍ ﻭُﺟُﻮﺑًﺎ ﺇﻥْ ﻓَﺎﺕَ ﺑِﻼَ ﻋُﺬْﺭٍ. ﻭَﻧَﺪْﺑًﺎ ﺇﻥْ ﻓَﺎﺕَ ﺑِﻌُﺬْﺭٍ ﻛَﻨَﻮْﻡٍ. ﻭَﻳُﺴَﻦُّ ﺗَﺮْﺗِﻴﺐُ اﻟْﻔَﺎﺋِﺖِ ﻭَﺗَﻘْﺪِﻳﻤُﻪُ ﻋَﻠَﻰ اﻟْﺤَﺎﺿِﺮَﺓِ اﻟَّﺘِﻲ ﻻَ ﻳُﺨَﺎﻑُ ﻓَﻮْﺗُﻬَﺎ. ﻭَﻛُﺮِﻩَ ﻛَﺮَاﻫَﺔَ ﺗَﺤْﺮِﻳﻢٍ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﺤَّﺤَﻪُ ﻓِﻲ اﻟﺮَّﻭْﺿَﺔِ ﻓِﻲ ﻏَﻴْﺮِ ﺣَﺮَﻡِ ﻣَﻜَّﺔَ ﺻَﻼَﺓٌ ﻋِﻨْﺪَ اﺳْﺘِﻮَاءِ اﻟﺸَّﻤْﺲِ ﺇﻻَّ ﻳَﻮْﻡَ اﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ، ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻃُﻠُﻮﻋِﻬَﺎ ﻭﺑﻌﺪ اﻟﺼﺒﺢ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَ

Hujjah Aswaja #18 - Bolehkah Bertawassul Dengan Selain Rasulullah?

Image
Hujjah Aswaja #18 - Bolehkah Bertawassul Dengan Selain Rasulullah? Hujjah Aswaja #18 - Bolehkah Bertawassul Dengan Selain Rasulullah? Adapun kebolehan bertawassul melalui selain Nabi SAW, baik dari para wali dan orang-orang yang sholeh, maka hal itu ditunjukkan pada hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab Shohih Bukhari, dari Sahabat Anas bin Malik ra, dari Sahabat Umar bin Khattab : كَانَ اِذَا قُحِطُوْا اِسْتَسْقَى بِالْعَبَّاسِ بْنِ الْمُطَلِّبِ، فَقَالَ : اَللّٰهُمَّ اِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِيْنَا وَاِنَّا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا، قَالَ : فَيُسْقَوْنَ "Ketika orang-orang dilanda kemarau panjang, maka Sahabat Umar bin Khattab meminta hujan dengan perantara Sahabat Abbas bin Abdul Muthalib. dia berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya kami (memohon dan) menjadikan perantara kepada-Mu melalui nabi kami, maka turunkanlah hujan kepada kami. Dan sesungguhnya kami (memohon dan) menjadikan perantara kepad

Hujjah Aswaja #17 - Bagaimana Cara Bertawassul Dengan Rasulullah?

Image
Hujjah Aswaja #17 - Bagaimana Cara Bertawassul Dengan Rasulullah? Hujjah Aswaja #17 - Bagaimana Cara Bertawassul Dengan Rasulullah? Terkait tentang penjelasan tawassul kepada para nabi, para wali, dan para orang sholeh karena banyaknya orang yang meminta menjelaskannya. Tambahan dari Al-Fakir (orang yang membutuhkan rohmat Allah SWT, KH. Ahmad Subki Masyhudi, penambah keterangan dalam kitab ini), beliau mengatakan berdasarkan apa yang telah Allah buka pada hati beliau. Penjelasan Tentang Tawassul Ketahuilah bahwa tawassul kepada Nabi SAW dan lainnya, baik kepada para nabi, para wali, dan orang-orang yang sholeh adalah sesuatu yang diperbolehkan bahkan disunnahkan. Tawassul memiliki makna doa dan memohon kepada Allah yang Maha Luhur melalui perantara derajat mereka di sisi-Nya dan menghadap kepada Allah melalui perantara hormat kepada mereka di sisi-Nya. Seperti halnya apa yang didawuhkan oleh syekh kita, Syekh Abdullah Zaini Adz-Dzimawi, semoga Allah mengampuni dan merohmati b

Hujjah Aswaja #16 - Buat Apa Ziarah Makam Rasulullah?

Image
Hujjah Aswaja #16 - Buat Apa Ziarah Makam Rasulullah? Hujjah Aswaja #16 - Buat Apa Ziarah Makam Rasulullah? 3. Kita tidak boleh bepergian untuk melakukan jihad, menyampaikan syiar syariat, dan memberikan putusan di antara manusia dengan adil 4. Kita tidak diperbolehkan bepergian untuk berdagang dan ke tempat-tempat yang dituju terkait urusan-urusan dunia di manapun daerah-daerah yang ada di bumi. 5. Tidak diperbolehkan memberatkan perjalanan menziarahi Nabi SAW di waktu hidup Beliau. Padahal, banyak orang datang dari pelosok bumi untuk menemui Nabi SAW, mereka tidak terdorong melakukan hal itu kecuali karena rasa cinta untuk menemui dan mengunjungi Nabi SAW, serta mengambil berkah atas wujud dari kehadiran manusia yang mulia, sedangkan Nabi SAW mengetahui ini dan menetapkannya (tidak melarang), justru Nabi SAW menganjurkan melakukannya dengan janji memberikan pahala bagi orang-orang berupa ganjaran-ganjaran yang diberikan kepada mereka. Saat ini Nabi SAW berada di dalam taman

Hujjah Aswaja #15 - Tak Boleh Bepergian Selain ke Tiga Masjid?

Image
Hujjah Aswaja #15 - Tak Boleh Bepergian Selain ke Tiga Masjid? Hujjah Aswaja #15 - Tak Boleh Bepergian Selain ke Tiga Masjid? Masjid (Nabawi) memiliki keagungan ini dan menjadikan sholat di dalamnya seperti 1000 sholat di masjid-masjid selainnya karena masjid (Nabawi) adalah masjid yang dipilih oleh Nabi SAW, masjid yang dibangun oleh Nabi SAW, masjid yang mana Nabi SAW memuliakannya dengan melaksanakan sholat di dalamnya, masjid yang di dalamnya mengalir rohmat dan berkah-berkah disebabkan pribadi Nabi SAW bertempat di masjid itu. Jika demikian, apakah logis jika dikatakan "Sesungguhnya masjid ini (Masjid Nabawi) memiliki berkah-berkah yang kembali kepada orang yang mengunjunginya, oleh sebab itu maka boleh memberatkan ziarah kepadanya. Sedangkan Rosulullah yang mana masjid ini menjadi agung karena dinisbatkan kepada Beliau, maka tidaklah memiliki berkah yang kembali kepada orang yang berziarah kepada Beliau, maka dari itulah tidak diperbolehkan memberatkan perjalanan untuk

Hujjah Aswaja #14 - Dilarang Ziarah ke Makam Rasulullah?

Image
Hujjah Aswaja #14 - Dilarang Ziarah ke Makam Rasulullah? Hujjah Aswaja #14 - Dilarang Ziarah ke Makam Rasulullah? Persoalan Kedelapan, Ziarah Rosulullah SAW dan Beratnya Perjalanan Kepadanya Al-Qodhi Iyadh berkata dalam kitabnya, yaitu Kitab Asy-Syifa bi Ta'rifi Huquqil Mushthofa, "Berziarah ke makam Rosulullah SAW termasuk kesunatan kaum muslim yang telah disepakati dan memiliki fadhilah yang dianjurkan di dalamnya", Kemudian beliau meriwayatkan dengan sanadnya yang sambung dari Sahabat Ibnu Umar ra, berkata, Rosulullah SAW bersabda : مَنْ زَارَنِيْ فِى الْمَدِيْنَةِ مُحْتَسِبًا كَانَ فِيْ جِوَارِيْ وَكُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ "Barang siapa yang berziarah kepadaku di Kota Madinah semata-mata untuk mencari ridlo Allah, maka dia ada di dalam perlindunganku dan aku pemberi syafa'at baginya pada hari kiamat". Dalam hadist lain : مَنْ زَارَنِيْ بَعْدَ مَمَاتِيْ فَكَأَنَّمَا زَارَنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ "Barang siapa yang berz