Mbah Kiai Shonhaji dan Isyarat Sambal Oleh: KH Wahid Hakimnur Saya pernah sowan ke Mbah Kiai Shonhaji, Jimbun Sruweng Kebumen. Beliau adalah guru mursyid Gus Dur. Kalau Gus Dur ada acara di Kebumen, pasti singgah ke ndalem Mbah Kiai Shonhaji. Setelah dipersilakan masuk oleh khodimnya, saya duduk di lantai ruang tamu. Sekitar 15 menit kemudian Mbah Kiai keluar dari kamarnya. Setelah jabat tangan dan sungkem cium tangannya, Mbah Kiai tanya pada saya, "Gus, nopo sampean saget nyambel (Gus, apa kamu bisa membuat sambal)?" Saya kaget dapet pertanyaan seperti itu, langsung saja saya jawab. "Insyaallah saget Mbah Yai," Terus Mbah Kiai dhawuh, "Cobi nyambel mriko teng pawon (coba sana membuat sambel di dapur)," Saya terus ke dapur dikawal oleh khodim beliau, dan di dapur sudah ada cobek dan uleknya. Juga sudah ada cabe 5 biji, bawang 1 biji, dan kencur 1 biji. Yang belum ada hanya garam, saya terus ambil garam dan mulai ngulek sambel. Setelah selesa