Kekuatan Doa Bulan Ramadhan Agar Corona Sirna

Kekuatan Doa Bulan Ramadhan Agar Corona Sirna

Source: harianjogja.com
Oleh:
KH. Tauhidulloh Badri 
(Pengasuh PP. Badrid Duja Probolinggo)

Pemerintah meyakini puncak pandemi Covid-19 di Indonesia akan berlangsung pada bulan Mei 2020. Keyakinan ini disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-29, Doni Monardo, Senin (27/4/2020). Ada yg memprediksi corona akan sirna di bulan juni, juli dst. Wallahu A'lam. 

Berbagai ikhtiyar lahiriah sudah banyak dilakukan, yg tdk kalah penting sekarang juga perlu meningkatkan ikhtiyar batiniyah, yaitu dgn memperbanyak doa. Terlebih saat ini kita di bulan Ramadhan. 
Dlm Al Qur'an Allah berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa ayat ini disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa. Ini menunjukkan mengenai anjuran memperbanyak do’a, bahkan diperintahkan memperbanyak do’a tersebut di setiap kali berbuka puasa. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2: 66).

Pernyataan yang dikatakan oleh Ibnu Katsir menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah salah waktu terkabulnya do’a. Namun do’a itu mudah dikabulkan jika seseorang punya keimanan yang benar.

Sepintas lalu ayat yang mulia di atas tidak memiliki kaitan dengan hukum-hukum puasa Ramadhan. Namun dengan sedikit bertadabbur, kita bisa menangkap setidaknya dua isyarat keterkaitan ayat tersebut dengan puasa Ramadhan.

Pertama, ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kondisi berpuasa Ramadhan merupakan kondisi seorang hamba sangat dekat, atau sedikitnya lebih dekat, dengan Allah Ta’ala. Hal itu karena seorang hamba yang berpuasa Ramadhan telah berusaha menjauhi setan dan hawa nafsunya demi melaksanakan perintah Allah semata.

Kedua, ayat yang mulia tersebut menganjurkan kepada seorang hamba yang tengah mengerjakan puasa Ramadhan untuk memperbanyak doa kepada Allah Ta’ala. Kondisi hati yang khusyu’, jauh dari belenggu hawa nafsu dan setan, dan suasana ketaatan kepada Allah Ta’ala akan membuat doa lebih berkwalitas, sehingga lebih besar peluangnya untuk dikabulkan Allah Ta’ala, karena lebih memenuhi syarat-syarat terkabulnya doa.

Imam Ibnu Katsir ad-Dimasyqi dalam kitabnya, Tafsir al-Qur’an al-Azhim, 1/509, jg berkata: “Allah Ta’ala menyebutkan ayat yang menganjurkan untuk berdoa ini, di sela-sela penjelasan hukum-hukum puasa, sebagai sebuah arahan untuk sungguh-sungguh berdoa saat telah menyempurnakan bilangan puasa (satu bulan penuh), bahkan pada setiap kali berbuka puasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud at-Thayalisi dalam musnadnya:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يقول: “لِلصَّائِمِ عِنْدَ إِفْطَارِهِ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ”. فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو إِذْ أَفْطَرَ دَعَا أَهْلَهُ، وَوَلَدَهَ وَدَعَا.

Dari Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhuma berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Orang yang berpuasa itu memiliki doa yang mustajab setiap kali datang waktu berbuka puasa.”

Maka Abdullah bin Amru bin Ash saat berbuka puasa selalu mengajak istri dan anaknya, lalu berdoa. (HR. Abu Daud at-Thayalisi no. 2262)

Imam Ibnu Katsir ad-Dimasyqi menyebutkan beberapa hadits lain yang menguatkan hal itu. Di antaranya adalah:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرو، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوةً مَا تُرَدّ”. قَالَ عَبْد اللَّهِ بْنُ أَبِي مُليَكة: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرو يَقُولُ إِذَا أَفْطَرَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ التِي وسعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي.

Dari Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhuma berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa setiap kali datang waktu berbuka puasa ada doa yang tidak akan ditolak.”

Abdullah bin Abi Mulaikah (tabi’in yang meriwayatkan hadits ini dari Abdullah bin Amru bin Ash) berkata: “Aku telah mendengar Abdullah bin Amru bin Ash saat berbuka puasa selalu membaca doa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, ampunilah aku!” (HR. Ibnu Majah no. 1753)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ” ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الْغَمَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَيَقُولُ: وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ “

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Ada tiga golongan yang doa mereka tidak akan ditolak; pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka puasa dan orang yang dizalimin, Allah akan mengangkat doanya di bawah awan pada hari kiamat dan dibukakan untuk doa tersebut pintu-pintu langit, dan Allah berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, aku benar-benar akan menolongmu walau setelah beberapa waktu’.” (HR. Ahmad no. 8043, Tirmidzi no. 3598, Ibnu Majah no. 1752, Ibnu Hibban no. 7387 dan Abd bin Humaid no. 1420.)

Perihal Ramadhan adalah bulan do’a dikuatkan lagi dengan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ul Ahadits, 9: 224)

Ada tiga waktu utama terkabulnya do’a di bulan Ramadhan:

1- Waktu sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). 

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).

2- Saat berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)
Karena itu berdoalah agar virus corona ini segera sirna dari dunia. Sehingga bisa beraktifitas sprt biasanya. 

3- Ketika berbuka puasa

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

Semoga Allah memperkenankan setiap do’a kita di bulan Ramadhan. Dan dgn kekuatan doa dibulan suci ini, semoga corona segera sirna sblm mei atau diawal mei... Aamiin... Ayo Berdoa

*disadur dr bbrp sumber


from Kekuatan Doa Bulan Ramadhan Agar Corona Sirna Halaqoh

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2020/04/kekuatan-doa-bulan-ramadhan-agar-corona.html Kekuatan Doa Bulan Ramadhan Agar Corona Sirna

Comments

Popular posts from this blog

Makna Khotam Sulaiman

Kumpulan Foto Masa Muda Guru Zaini Sekumpul

Peristiwa 27 Juli: Konflik Para Jenderal AD, lalu Merapat ke Jokowi