Rebahan dan Menjadi Pahlawan

Rebahan dan Menjadi Pahlawan





Oleh: Zainbad*

قال ابن كثير رحمه الله في البداية و النهاية
في عام 449 هجري إنتشر وباء عظيم قتل الكثير، وعم الجوع حتى أكل الناس بعضهم وأكلوا الكلاب والجيف ونبشوا قبور الموتى وحصل حريق كبير احترق به الكثير .. 
فتصدق الأغنياء بأموالهم
وهرع الناس للمساجد والصلاة
وكسروا آلات الطرب
وأراقوا الخمور 
فارتفع ذلك عنهم وانكشفت بعد ذلك الغمة .. 
~البداية_والنهاية 
المجلد الثالث عشر

Berkata Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wan Nihayah:

Pada tahun 449 Hijriyah  terjadilah wabah besar yang banyak memakan korban. Dan terjadi kelaparan dimana-mana hingga sebagian manusia memakan sebagian yang lain, memakan anjing juga bangkai sampai mayat yang ada didalam kuburpun digali. Dan juga terjadi kebakaran dimana-mana. 
Kemudian, para orang-orang kaya menyedekahkan hartanya,
Manusia berbondong-bondong ke masjid dan melakukan sholat,
Merusak alat-alat musik,
Dan menumpahkan minuman keras.
Tidak lama kemudian wabah yang terjadi reda dan kesusahan menghilang.
~ Bidayah wan Nihayah Jilid 13

Mari kita berdoa masing-masing dirumah agar wabah ini segera diangkat oleh Allah swt. Perbanyak istighfar dan sholawat.

Guru kami al Allamah Al-Habib Umar bin Hafidz berpesan pada bulan sya'ban ini untuk memperbanyak bacaan shalawat dan doa di bawah ini paling sedikit 3000 sampai 10.000 kali :

‎( ربَّنا اغْفِر لنا ذُنُوبَنا وإسْرَافَنا في أمْرِنا وثَبِّتْ أقْدامَنا وانصُرنَا عَلى القَومِ الكَافِرين )
‎ وصلِّ وسلِّم على عَبدِك وحَبيبِك الأمِين، سيدِنا محمدٍ وآلِه وصَحبِه والتابِعين، وعلى الأنبياءِ والمُرسَلِين، والملائكةِ المقرَّبِين، وعبادِكَ الصالحين، وفرِّجْ كُروبَنا والمُسلمِين، يا أرحمَ الرَّاحمِين

Semoga Allah swt menyegerakan wabah ini untuk hilang dari permukaan bumi dan kita diberi pertolongan untuk senantiasa berdzikir dan mengingatNya dalam keadaan sehat wal afiat.

Pahlawan di Rumah

Memangnya bisa menjadi pahlawan  di rumah? Begini, bila ditinjau dari segi kemaslahatannya, maka sudah seharusnya stay at home. Sebab
wabah yang terjadi saat memiliki sifat mematikan dan mudah menular.

Sikap stay at home ini bukan berarti kita lebih takut kepada Corona daripada kepada Allah. Ibarat seekor harimau yang lepas dari kandangnya dan mengitari rumah anda,  lalu anda memilih diam dalam rumah ini bukan berarti anda lebih takut kepada harimau ketimbang takut kepada Allah.

Kawan, mari berpikir jernih.  Jikalau engkau meninggal, maka bukan dirimu saja yang payah, kemungkinan terburuk anak istrimu juga tertular. Dan ini menyalahi prinsip maqasid syariah, yakni hifzunnafsi (menjaga keselamatan nyawa).

Inilah saatnya kita menjadi pahlawan dengan cukup rebahan. Memang,
pahlawan doeloe kala perjuangannya mengangkat senjata dan berhadapan dengan penjajah. Nah, di era menyebarnya wabah Corona ini kita cukup melawan dengan rebahan saja. Enak kan? Tentunya rebahan dengan niatan menjaga keselamatan jiwa.

Dengan demikian, tanpa disadari kita sudah menyelamatkan sesama, menyelamatkan bangsa ini dari buasnya wabah/pandemik.

Yuk, teng griyo mawon, tilem-tileman mawon. Jika memang harus keluar pakai pengaman. Masker, hand sanitizer, jaga jarak alias sosial distancing.

Semoga sehat wal afiat seger waras sedoyo.
___________________
*Zainuddin Bad

Pondok Pesantren An Nur II Al Murtadlo Bululawang Malang.

from Rebahan dan Menjadi Pahlawan Halaqoh

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2020/03/rebahan-dan-menjadi-pahlawan.html Rebahan dan Menjadi Pahlawan

Comments

Popular posts from this blog

Makna Khotam Sulaiman

Kumpulan Foto Masa Muda Guru Zaini Sekumpul

Peristiwa 27 Juli: Konflik Para Jenderal AD, lalu Merapat ke Jokowi