Doa Perlindungan Dari Kejahatan Makhluk

Doa Perlindungan Dari Kejahatan Makhluk

ONE DAY ONE DOA
Jumat, 25 Oktober 2019 M / 26 Shafar 1441 H

Oleh : Dr. Ajang Kusmana
(Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur)



قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
qul a'uudzu birabbi lfalaq
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
2
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
min syarri maa khalaq
dari kejahatan makhluk-Nya,
3
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
wamin syarri ghaasiqin idzaa waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
wamin syarri nnaffaatsaati fii l'uqad
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
5
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
wamin syarri haasidin idzaa hasad
dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".

QS. 113:1-5



قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
qul a'uudzu birabbi nnaas
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2
مَلِكِ ٱلنَّاسِ
maliki nnaas
Raja manusia.
3
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ
ilaahi nnaas
Sembahan manusia.
4
مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ
min syarri lwaswaasi lkhannaas
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5
ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ
ladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
mina ljinnati wannaas
dari (golongan) jin dan manusia.

QS. 114:1-6

Surat al-Falaq mengandung isti’adzah (permintaan perlindungan) kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari empat kejelekan, yaitu:
1. Kejelekan setiap makhluk yang mempunyai kejahatan.
2. Kejelekan yang terjadi dalam kegelapan malam, atau gelapnya malam jika cahaya bulan menghilang.
3. Kejelekan tukang sihir yang meniupkan sihir pada ikatan sihirnya.
4. Kejelekan penghasad ketika dia berbuat hasad.

Hal ini menunjukkan bahwa surat al-Falaq mengandung isti’adzah dari kejelekan atau kezaliman yang berasal dari luar diri hamba, bukan karena usahanya, dan menjadi musibah baginya.

Adapun surat an-Nas mengandung istia’adzah dari kejelekan yang disebabkan oleh kezaliman hamba itu sendiri, sebagai akibat maksiat yang disebabkan oleh waswas. Surat ini hanya menyebutkan isti’adzah dari satu kejelekan yang lebih berbahaya daripada empat kejelekan yang disebutkan dalam surat al-Falaq.
Mengapa demikian? Karena satu kejelekan tersebut berkaitan dengan kalbu; jika kalbu mengalami kerusakan, rusaklah semua organ lainnya; jika kalbu tersebut baik, baiklah semuanya.
Oleh karena itu, surat an-Nas mengkhususkan isti’adzah dari kejelekan al-waswas al-khannas yang mendatangkan waswas dalam dada, baik dari bangsa jin maupun manusia.


Berikut ini beberapa tingkah laku setan—berkaitan dengan waswas dan khannasnya—yang disebutkan secara pasti dari Nabi .
1. Jika mendengar suara azan, setan lari sambil kentut agar tidak mendengar suara azan. Kemudian, dia kembali lagi untuk mengganggu manusia. Jika mendengar panggilan iqamat, setan kembali melarikan diri, kemudian kembali untuk mengganggu orang yang sedang shalat. Dia masukkan ke dalam kalbu manusia dan memerintahnya, “Ingatlah ini dan itu” sehingga manusia tidak sadar apakah dia baru shalat tiga rakaat atau sudah empat rakaat.
2. Setan mendatangi manusia dan memasukkan ke dalam kalbunya, “Siapa yang menciptakan ini, siapa yang menciptakan itu?” hingga dia mengatakan, “Siapa yang menciptakan Allah?”
Nabi n bersabda, “Barang siapa mendapati seperti ini, hendaknya dia beristi’adzah kepada Allah dan menghilangkan (pikiran tersebut).” 
3. Setan menyibukkan kalbu dan pikiran manusia sehingga manusia lupa dari apa yang ingin dia lakukan. 
4. Setan adalah perampok dan pencuri harta manusia. Jika manusia makan dan minum tanpa membaca bismillah, setan ikut makan dan minum tanpa izin. Begitu pula ketika manusia masuk rumah tanpa membaca bismillah, setan ikut tidur di rumahnya tanpa izin.
5. Ketika manusia tidur, setan mengikat lehernya dengan tiga ikatan untuk mencegahnya bangun dari tidurnya. Ikatan pertama terlepas ketika dia bangun dan membaca doa bangun tidur, ikatan kedua terlepas ketika dia berwudhu, dan ikatan ketiga terlepas ketika dia shalat dua rakaat. Jika dia melakukan amalan-amalan ini, jiwanya pun bersemangat dan gembira pada pagi hari. Jika sebaliknya, yang dia dapati adalah jiwa yang jelek dan malas. 
6. Ketika manusia tidur, telinganya dikencingi oleh setan hingga tiba waktu subuh. Setan juga tidur di lubang hidung manusia.
7. Setan tidak akan membiarkan manusia berada di jalan kebaikan. Setan selalu berusaha menggodanya dengan segenap kemampuan hingga manusia menyelisihi jalan kebaikan tersebut. Bahkan, setan bersumpah dengan nama Allah subhanahu wa ta’ala bahwa mereka akan duduk di jalan lurus (ash-sirath al-mustaqim) yang ditempuh manusia. Setan juga bersumpah akan mendatangi manusia, baik dari depan, dari belakang, dari kanan, maupun dari kiri mereka.

Dari Abdullah bin Hubaib mengatakan:
خَرَجْنَا فِي لَيلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ النَبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ لَنَا ، فَأَدرَكْنَاه فَقَالَ : قُلْ ، فَلَمْ أَقُلْ شَيئًا ، ثُمَّ قَالَ: قُلْ ، فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ، ثُمَّ قَالَ : قُلْ ، فَقُلْتُ : يَارَسُولَ اللهِ مَا أَقُولُ ؟ قَالَ : قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ وَالـمُعَوِّذَتَينِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاثَ مَراتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيءٍ
Pada suatu malam saat turun hujan dan malam begitu pekat kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar beliau bersedia shalat bersama kami. Kamipun menemukan beliau, beliau bersabda: ”Bacalah!” Tetapi aku hanya diam. Kemudian beliau mengatakan lagi, “Bacalah!” Tapi aku masih tetap diam. Kemudian beliau memerintahkan lagi, “Bacalah!” Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku baca?” Beliau bersabda, “Bacalah Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (An Naas dan Al Falaq) di waktu sore dan pagi hari tiga kali, niscaya ia mencukupimu dari segala sesuatu” (HR. Abu Daud: 5082, dan Tirmidzi: 3575)6


Surah Muawwidzatain adalah istilah untuk surah Annas dan surah Al-Falaq. Dua surah yang berisi tentang meminta perlindungan kepada Allah swt. Surah Annas merupakan surah terakhir dari Al-Qur’an. Surah yang tergolong surah Makkiyah ini terdiri dari enam ayat urutan ke 114. Dinamakan surah Annas adalah disebabkan karena surah ini dimulai dengan firman Allah swt. “Qul A’udzu bi rabbinnas (Katakanlah Muhammad, aku berlindung kepada Tuhannya manusia). Bahkan kata Annas diulang sebanyak lima kali.
Sedangkan surah Al-Falaq adalah surah urutan ke 113, terdiri dari lima ayat dan termasuk surah makkiyah. Namun menurut riwayat Ibnu Abbas, Qatadah, dan Jamaah, surah ini termasuk surah madaniyyah.
Dinamakan surah Al-Falaq adalah disebabkan karena diawali dengan firman Allah swt. “Qul ‘A’udzu bi rabbil falaq”


Adapun keutamaan surah muawwidzatain tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama. Surah yang turun di malam hari dan berbeda dengan surah lainnya.
عن عقبة بن عامر قال :قال رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم : «ألم تر آيات أنزلت هذه الليلة لم ير مثلهن قط : قُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وقُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ». رواه مسلم وأحمد والترمذي والنسائي.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan malam ini? Tidak ada yang semisal dengannya, yakni qul a’udzu birabbin nas, dan qul a’udzu birabbil falaq.” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan An-Nasa’i).
Kedua. Dua surah yang diwasiatkan Nabi saw. agar dibaca setiap selesai shalat.
عن عقبة بن عامر قال : «أمرني رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم أن أقرأ بالمعوّذات في دبر كل صلاة». رواه أحمد وأبو داود والترمذي والنسائي
Dari ‘Uqbah bin Amir, ia berkata, “Rasulullah saw. memerintahkanku untuk membaca surah muawwidzatain setiap selesai shalat.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i).

Ketiga. Dua surah yang diwasiatkan Nabi saw. agar dibaca sebelum dan sesudah tidur
عن عقبة بن عامر قال: «بينا أنا أقود برسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم في نقب من تلك النقاب إذ قال لي: يا عقبة ألا تركب! قال: فأشفقت أن تكون معصية قال : فنزل رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم وركبت هنية ثم ركب ثم قال : يا عقب، ألا أعلمك سورتين من خير سورتين قرأ بهما الناس؟ قلت : بلى، يا رسول اللَّه ، فأقرأني قُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وقُلْ : أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ثم أقيمت الصلاة فتقدم رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم فقرأ بهما ثم مرّ بي ، فقال : كيف رأيت يا عقب ، اقرأ بهما كلما نمت وكلما قمت». رواه أحمد وأبو داود والنسائي
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata, “Ketika saya menuntun Rasulullah saw. pada sebuah perjalanan di Naqab, tiba-tiba beliau bersabda kepadaku, ‘Wahai ‘Uqbah, Tidakkah kamu menaiki kendaraan?’ Uqbah berkata, “Aku khawatir jika penolakanku adalah termasuk maksiat.” Lalu Rasulullah saw. turun, dan saya menaiki kendaraan beberapa saat, kemudian beliau naik kembali, lalu beliau bersabda, “Wahai ‘Uqbah, maukah kamu aku ajari dua surah yang lebih baik dari dua surah yang biasa dibaca oleh orang-orang?” “Mau, wahai Rasulullah”. Lalu beliau membacakan kepadaku qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas. Setelah itu iqamat dikumandangkan, Rasulullah saw. maju dan membaca kedua surah itu. Kemudian beliau melewatiku, dan bersabda, “Bagaimana menurutmu wahai ‘Uqbah, bacalah kedua surat itu setiap kamu hendak tidur dan ketika kamu bangun.” (Ahmad, Abu Daud, dan Nasai)
Keempat. Dua surah yang paling baik digunakan untuk permintaan perlindungan kepada Allah swt.

عن أبي عبد اللَّه بن عابس الجهني: أن النبي صلّى اللَّه عليه وسلّم قال له :«يا ابن عابس ألا أدلك – أو ألا أخبرك – بأفضل ما يتعوذ به المتعوذون؟ قال: بلى يا رسول اللَّه قال : قل أعوذ برب الفلق وقل أعوذ برب الناس هاتان السورتان». رواه النسائي
Dari Abi Abdillah bin ‘Abis Al-Juhani, bahwasannya Nabi saw. bersabda kepadaku, “Wahai Ibnu Abis, maukah aku tunjukkan – maukah kamu aku kabarkan – paling afdhalnya sesuatu yang orang-orang yang meminta perlindungan dengannya?” Ibnu Abis berkata, “Mau wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas, dua surah ini.”
Kelima. Surah yang tidak pernah diturunkan di dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an.
Hal ini berdasarkan potongan hadis riwayat Uqbah bin Amir sebagai berikut.
فَقَالَ لِي يَا عُقْبَةُ بْنَ عَامِرٍ أَلَا أُعَلِّمُكَ سُوَرًا مَا أُنْزِلَتْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهُنَّ لَا يَأْتِيَنَّ عَلَيْكَ لَيْلَةٌ إِلَّا قَرَأْتَهُنَّ فِيهَا قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. رواه أحمد
Surah-surah yang tidak diturunkan di dalam taurat, Zabur, dan tidak pula di dalam Al-Qur’an yang seperti surah-surah itu. Tidaklah malam menghampirimu kecuali kamu membaca surah-surah itu di dalamnya, yakni qul huwallahu ahad, qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas.” (HR. Ahmad)
Keenam. Surah-surah untuk meminta kesembuhan kepada Allah swt.
عن عائشة: أن النبي صلّى اللَّه عليه وسلّم كان إذا أوى إلى فراشه كل ليلة جمع كفيه ثم نفث فيهما وقرأ فيهما قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ، ثم يمسح بهما ما استطاع من جسده ، يبدأ بهما على رأسه ووجهه ، وما أقبل من جسده ، يفعل ذلك ثلاث مرات. رواه البخاري.

Dari Aisyah r.a., bahwasannya Nabi saw. jika hendak menuju kasurnya setiap malam, maka beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian beliau meniupkan di keduanya seraya membaca qul huwallahu ahad, qul a’udzu birabbil falaq dan qul a’udzu birabbin nas, lalu beliau mengusapkan kedua tangannya kepada tubuhnya yang dapat beliau jangkau, yakni beliau memulai di atas kepala dan wajahnya, dan bagian depan tubuhnya, beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR. Al-Bukhari).


from Optimasi Dakwah .Net

Doa Perlindungan Dari Kejahatan Makhluk

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/10/doa-perlindungan-dari-kejahatan-makhluk.html Doa Perlindungan Dari Kejahatan Makhluk

Comments

Popular posts from this blog

Makna Khotam Sulaiman

Kumpulan Foto Masa Muda Guru Zaini Sekumpul

Peristiwa 27 Juli: Konflik Para Jenderal AD, lalu Merapat ke Jokowi