Doa Berlindung dari Kesusahan Hidup

Doa Berlindung dari Kesusahan Hidup

ONE DAY ONE DOA
Rabu,  30  Oktober 2019 M /  2  Rabiul Awawl 1441 H


Oleh : Dr. Ajang Kusmana, S.Ag., M.Ag.
(Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur)



Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus) ketika dia memohon, sementara dia berada di dalam perut ikan paus adalah:

اَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

 “LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINA ADHALIMEEN.” 
Artinya :  Tidak ada yang layak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, Sungguh, aku telah menjadi pelanggar. 

Nabi Yunus bin Mata ’alaihis shalatu was salam, salah satu diantara utusan Allah dari kalangan bani Israil. Sebagaimana nabi-nabi yang lainnya, beliau diutus untuk mendakwahi sekelompok masyarakat, agar mereka beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan semua bentuk ibadah kepada selain Allah. Setelah menempuh banyak upaya dalam berdakwah, ternyata Usaha Nabi Yunus tidak membuahkan hasil. Kaumnya mengingkari dan menentang beliau.
Hingga Nabi Yunus-pun merasa jengkel dan marah terhadap sikap mereka. Beliau tinggalkan mereka, hijrah ke daerah lain dalam keadaan marah, sebelum ada perintah dari Allah ta’ala untuk hijrah.

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا

”dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah” (QS. Al-Anbiya: 87).

Dalam perjalanannya, Yunus menaiki perahu. Namun karena kelebihan penumpang, membuat perahu itu terancam tenggelam. Merekapun membuat kesepakatan, salah satu harus keluar dari kapal. Penentuan siapa yang keluar, dilakukan dengan undian,

وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ . إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ. فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ

”Sesungguhnya Yunus termasuk para rasul Allah. (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan,  Kemudian dia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. (QS. As-Shaffat: 139 – 141) .

Nabi Yunus ditelan ikan persis setelah beliau jatuh ke laut, berada di perut ikat selama 3 hari. Andaikan  tidak rajin bertasbih, Yunus akan tetap berada di perut ikan sampai kiamat.

فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ . فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ . لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

”Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela. Kalau sekiranya dulu dia bukan termasuk orang-orang yang banyak bertasbih, Niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (QS. As-Shaffat: 142 – 144).

Nabi Yunus rajin bertasbih, ketika dalam kondisi normal, sedang tidak dalam kondisi kesulitan. Karena kebiasaan baik di waktu lapang, beliau mendapat pertolongan di waktu susah. Ini bagian dari janji Allah ta’ala kepada hamba-Nya. Ingat Allah di saat lapang, Allah akan mengingat kita di saat kita membutuhkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan prinsip ini kepada Ibnu Abbas,

تَعَرَّفْ إِلَيْهِ فِي الرَّخَاءِ، يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ

”Kenali Rabmu ketika lapang, dia akan mengingatmu ketika susah.” (HR. Ahmad 2803 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Karena itu, anda perlu ingat, amal soleh yang kita lakukan di waktu lapang, akan menjadi penolong kita ketika sempit. Ibnul Qoyim menjelaskan,

فالأعمال تشفع لصاحبها عند الله وتذكر به إذا وقع في الشدائد قال تعالى عن ذي النون فلولا أنه كان من المسبحين للبث فى بطنه إلى يوم يبعثون

Amal soleh bisa memberikan pertolongan kepada pelakunya di sisi Allah dan menjadi sebab dia diperhatikan ketika dalam kondisi kesusahan. Allah ta’ala berfirman tentang Dzun Nun (Nabi Yunus), (yang artinya)’ Kalau sekiranya dulu dia bukan termasuk orang-orang yang banyak bertasbih,  Niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.’ (Madarij as-Salikin, 1/329).
Sudah saatnya kita tidak membiarkan setiap kesempatan yang kita miliki berlalu sia-sia. Hanya dengan modal gerakan lisan, kita bisa mendulang banyak pahala. Jadilah orang yang rajin bertasbih, kapanpun dan dimanapun agar pertolongan Allah Ta’ala dan keberkahan hidup selalu meiputi kita.

Berikut beberapa  doa penenang hati yang  bisa diamalkan dibaca berulang-ulang ketika menghadapi masalah, jalan buntu, beban hidup terasa berat, dan lain sebagainya
  .
DOA 1
اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِالْبَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ و شَمَاتَةِ الْاَعْدَاءِ

ALLAHUMMA INNI A’UUZUBIKA MIN JAHDIL BALA’. WA DARKISH SHAQA’. WA SUU IL QADHAA’. WA SHAMAAMATIL A’DAA’.
Artinya:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menemui penderitaan, dari takdir yang buruk & dari keberhasilan musuh (Sahih Bukhari)
DOA 2
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْث

YAA HAYYU YAA QAYYUUMM. BI RAHMATIKA ASTAGHIITHS.
Artinya:
Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak memerlukan segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. (Hadis Riwayat Tirmidzi)

DOA 3
اللهُمَّ لا سَهْلَ إلا مَا جَعَلتَهُ سَهْلا وَ أنتَ تَجْعَلُ الحزْنَ إذا شِئْتَ سَهْلا

ALLAHUMMA LA SAHLA ILLA MA JA’ALTAHU SAHLA WA ANTA TAJ’ALUL HAZNA IZA SYI’TA SAHLA
Artinya: Wahai Tuhanku, tiada kemudahan melainkan apa yang Engkau jadikan mudah dan perkara yang susah boleh Engkau jadikan mudah apabila Engkau mengkehendakinya. (Sahih Ibnu Hibban)

DOA 4
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

ALLAHUMMA INNI A’UUZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZAN. WA A’UDZUBIKA MINAL AJZI WAL KASALI, WA A’UDZUBIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI, WA A’UDZUBIKA MIN GHALABATID DAINI WA QAHRIR RIJAAL.
Artinya: Ya Allah, aku berlindung padaMu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung daripada sifat lemah dan malas, dan aku berlindung padamu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung padaMu dari cengkaman hutang dan penindasan orang. (Sahih Bukhari)

DOA 5

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

RABBISY RAHLII SHADRII  WAYASSIRLII AMRII. WAHLUL UQDATAM MILLISANII. YAFQAHUU QAULII
Artinya: Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku, dan mudahkanlah bagiku urusanku, dan lancarkanlah lidahku supaya mereka faham ucapanku. (QS. Taha : 25-28)

DOA 6
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ


HASBUNALLAH WANIKMAL WAKIIL
Artinya: Cukuplah Allah sebagai Pelindung kami 
Doa tersebut berasal dari QS. 3 :173


ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

ALADZIINA QAALA LAHUMUNNAASU INNANNAASA QAD JAMA'UU LAKUM FAKHSYAWHUM FAZAADAHUM IIMAANAN WAQAALUU HASBUNAA LAAHU WANI'MA LWAKIIL

Artinya : (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".

Kalimat ini termasuk dzikir sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Dzikir ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah pada Allah dan menjadikan-Nya sebagai tempat bersandar. Allah Ta’ala menceritakan mengenai Rasul dan sahabatnya dalam firman-Nya,

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Artinya : (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (QS. Ali ‘Imron: 173)
Kata sahabat Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi ‘Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau dilempar ke  gunungan api. Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut dalam ayat,

إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.

 (HR. Bukhari no. 4563)

Pada saat mendapay kesusahan hidup hendaknya mengucapkan ayat hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir. Kata ini  merupakan wujud kepasrahan  kepada Allah SWT. Makna hasbunallah wani’mal wakil secara implisit menegaskan tentang  ketauhidan Allah, untuk meminta pertolongan, dan memohon perlindungan dari segala gangguan. Karena Dia lah sebaik-baiknya dzat yang patut disembah dan dimintai pertolongan.


Hasbunallah  ialah Allah-lah yang mencukupi segala urusan mereka. Hasbunallah  adalah tanda bahwa seorang hamba membutuhkan Allah. Lalu tidak ada keselamatan kecuali dari dan dengan pertolongan Allah.  Sedangkan al wakil adalah yang bertanggung jawab memberi rizki dan berbagai maslahat bagi hamba. Allah-lah Yang Mencukupi. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” 
(QS. Ath Tholaq: 3). 
Al Qurtubhi rahimahullah menjelaskan pula tentang surat Ath Thalaq ayat 3 dengan mengatakan, “Barangsiapa yang menyandarkan dirinya pada Allah, maka Allah akan beri kecukupan pada urusannya.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ
“Barangsiapa menyandarkan diri pada sesuatu, maka hatinya akan dipasrahkan padanya”.
 (HR. Tirmidzi no. 2072). 
Barangsiapa yang menjadikan makhluk sebagai sandaran hatinya, maka Allah akan membuat makhluk tersebut jadi sandarannya. Maksudnya, urusannya akan sulit dijalani, dan akan sering menuai kekecewaan. Hati seharusnya bergantung pada Allah, bukan pada makhluk. Jika Allah menjadi sandaran hati, tentu urusan akan semakin  mudah dan menteramkan karena pertolongan Allah tidak cepat juga tidak lambat tetapi tepat. Dengan keyakinannya  demikian, maka Allah Ta’ala memberikan balasan kebaikan baginya berupa ketenangan dan ketabahan, dan jalan keluar dari berbagai kesulitan hidup. Inilah yang dinyatakan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” 
(Qs At Taghaabun: 11)


from Optimasi Dakwah .Net

Doa Berlindung dari Kesusahan Hidup

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/10/doa-berlindung-dari-kesusahan-hidup.html Doa Berlindung dari Kesusahan Hidup

Comments

Popular posts from this blog

Makna Khotam Sulaiman

Kumpulan Foto Masa Muda Guru Zaini Sekumpul

Peristiwa 27 Juli: Konflik Para Jenderal AD, lalu Merapat ke Jokowi