Doa Kafaratul Majelis
ONE DAY ONE DOA
Kamis, 29 AGUSTUS 2019 M / 27 Dzulhijjah 1440 H
Oleh : Dr. Ajang Kusmana
(Tinggal di Kabupaten Malang Jawa Timur)
Berikut ini doa kafaratul majlis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU ALLAILAHAILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA’ATUBU ILAIK”
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Ada dua macam doa kafaratul majelis yang bisa ditemukan dari tiga hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin. Berikut hadis tersebut
وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( مَنْ جَلَسَ في مَجْلِسٍ ، فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ فَقَالَ قَبْلَ أنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ في مَجْلِسِهِ ذَلِكَ )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن صحيح )) .
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu, ‘SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGH-FIRUKA WA ATUUBU ILAIK’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu); kecuali diampuni baginya dosa-dosa selama di majelisnya itu.”
[HR. Tirmidzi, no. 3433. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih].
Hadis kedua tentang doa penutup majelis
وعن أَبي بَرْزَة – رضي الله عنه – ، قَالَ : كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يقولُ بأَخَرَةٍ إِذَا أرَادَ أنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ : (( سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنتَ أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إليكَ )) فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رسولَ الله ، إنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى ؟ قَالَ : (( ذَلِكَ كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ في المَجْلِسِ )) رواه أَبُو داود ، ورواه الحاكم أَبُو عبد الله في ” المستدرك ” من رواية عائشة رضي الله عنها وقال : (( صحيح الإسناد )) .
Dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan ketika di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis, ‘SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu). Lantas ada seseorang yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya.’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis.’
[HR. Abu Daud, no. 4859; Ahmad, 4:425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].
Hadis ketiga tentang doa penutup majelis
وعن ابن عمر رضي الله عنهما ، قَالَ : قَلَّمَا كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يَقُومُ مِنْ مَجْلِسٍ حَتَّى يَدْعُوَ بِهؤلاء الدَّعَواتِ : (( اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ ، وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا ، اللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بأسْمَاعِنا ، وَأَبْصَارِنَا ، وقُوَّتِنَا مَا أحْيَيْتَنَا ، وَاجْعَلْهُ الوارثَ مِنَّا ، وَاجْعَلْ ثَأرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا ، وَلاَ تَجْعَلْ مُصيبَتَنَا فِي دِينِنَا ، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا ، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا ، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن )) .
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Jarang sekali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri dari suatu majelis sampai beliau berdoa dengan doa-doa ini, ‘ALLOHUMMAQSIM LANAA MIN KHOSY-YATIKA MAA TAHUULU BIHI BAYNANAA WA BAYNA MA’AASHIK, WA MIN THOO’ATIKA MAA TUBALLIGHUNAA BIHI JANNATAK, WA MINAL YAQIINI MAA TUHAWWINU ‘ALAYNAA MASHOO-IBAD DUNYAA. ALLOHUMMA MATTI’NA BI ASMAA’INAA WA AB-SHORINAA, WA QUWWATINAA MAA AHYAYTANAA, WAJ’ALHUL WAARITSA MINNAA, WAJ’AL TSA’RONAA ‘ALA MAN ZHOLAMANAA, WAN-SHURNAA ‘ALAA MAN ‘AADAANAAA, WA LAA TAJ’AL MUSHIBATANAA FII DIININAA WA LAA TAJ’ALID DUNYAA AKBARO HAMMINAA, WA LAA MAB-LAGHO ‘ILMINAA, WA LAA TUSALLITH ‘ALAYNAA MALLAA YARHAMUNAA’ (Ya Allah, berikanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu sebagai penghalang untuk bermaksiat kepada-Mu, ketaatan kami kepada-Mu sebagai jalan yang menyampaikan kami ke surga-Mu, dan keyakinan kami kepada-Mu sebagai penenang bagi kami atas musibah dunia yang menimpa. Ya Allah, berikanlah kenikmatan pada pendengaran kami, penglihatan kami, dan kekuatan pada kami selama Engkau memberikan kehidupan bagi kami, dan jadikanlah kenikmatan tersebut terus-menerus bagi kami. Balaskanlah dendam kami terhadap orang-orang yang telah menzalimi kami, menangkanlah kami atas orang-orang yang memusuhi kami, janganlah Engkau menjadikan musibah pada kami menimpa agama kami, dan janganlah Engkau menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesar bagi kami, tidak menjadi tujuan ilmu kami, dan janganlah Engkau memberikan kekuasaan atas kami kepada orang yang tidak menyayangi kami [orang kafir, munafik, fasik dan zalim, pen.]).”
[HR. Tirmidzi, 3502. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih].
Alasan mengapa do'a Kafaratul Majlis dibaca adalah karena kadang di dalam pertemuan, pembelajaran, perkuliahan, rapat dan lain sebagainya sering mengandung pembicaraan yang tidak berguna, tidak pas, tidak sengaja, lupa, dan sebagainya. Dengan do'a Kafaratul Majlis ini, menghapuskan segala khilaf, kesalahan, lupa, dosa, dan segala yang tidak berguna dalam majlis tersebut.
Sebagaimana hadis tersebut dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw bersabda :
"Barangsiapa yang berada pada suatu majlis, kemudian pada majlis tersebut tedapat banyak perkataan yang tidak berguna, lalu sebelum beranjak meninggalkan majlis, mengatakan hal yang ini (Kaffaratul Majlis) , 'Mahasuci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau,,aku memohon ampun pada-Mu.' Kecuali telah diampuni baginya apa yang ada pada majlis tersebut." (HR Tirmidzi)
Doa ini disebut doa Kafaratul Majlis karena keutamaannya adalah sebagai penebus dosa dalam majelis, sebagaimana sabda Rasulullah saw :
Dari Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu'anhu ia berkata : "Jika Rasulullah saw hendak bangun dari suatu majlis beliau membaca : Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa 'atuubu ilaik. Seorang sahabat berkata : "Ya Rasulullah Engkau telah membaca bacaan yang dahulu tidak biasa engakau baca?" Beliau menjawab:"Itu sebagai penebus dosa yang terjadi dalam sebuah majelis "" . (HR Abu Daud)
Bapak Ibu yang biasanya sehari-hari berkomunikasi dengan sesame manusia, sesama murid dan santri kita, maka sebaiknya menutup pertemuan dengan doa kafaratul majelis. Doa kafaratul majelis dibaca di akhir, bukan di awal majelis. Terdapat tiga kandungan dalam doa kafaratul majelis ini: (a) menyucikan Allah dari berbagai sifat kekurangan dan memuji Allah atas segala perbuatan-Nya; (b) menetapkan uluhiyah hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagi Allah, ini merupakan kesempurnaan ibadah kepada Allah dan kesempurnaan pujian bagi-Nya; (c) kembali beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Siapa yang mengucapkan doa kafaratul majelis, maka Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya yang dilakukan selama di dalam majelis tersebut.
from Optimasi Dakwah .Net
Doa Kafaratul Majelis
from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/08/doa-kafaratul-majelis.html Doa Kafaratul Majelis
Comments
Post a Comment