Ketika Doa Tidak Didengar

Ketika Doa Tidak Didengar

ONE DAY ONE HADITS

Senin, 27 Mei 2019 M / 22 Ramadhan 1440 H

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْـخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ؛ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنَ لَـمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْـمَـانِ».

Dari Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaannya); jika ia tidak mampu, maka dengan lidahnya (menasihatinya); dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.’”

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh :
1. Muslim (no. 49).
2. Ahmad (III/10, 20, 49, 52-53, 54).
3. Abu Dâwud (no. 1140, 4340).
4. An-Nasâ’i (VIII/111-112).
5. At-Tirmidzi (no. 2172).
6. Ibnu Mâjah (no. 1275, 4013).
7. ‘Abdurrazzâq dalam al-Mushannaf (no. 5649).
8. Abu ‘Awanah (I/35).
9. Ibnu Hibbân (no. 306, 307) dalam at-Ta’lîqâtul Hisân.
10. Abu Ya’la (no. 1005, 1198).
11. Al-Baihaqi dalam Sunannya (III/296-297) dan dalam Syu’abul Iimân (no. 7153).
12. Ath-Thayâlîsi dalam Musnadnya(no. 2310).
13. Ibnu Mandah dalam al-Iimân (no. 179-182).
14. Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ’ (VII/304, no. 10611; X/27, no. 14387).

Hadis yang semakna adalah

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ

Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda:” Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau *jika tidak Allah hampir mengirim azabnya, kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan”* (HR At-Tirmidzi dan Ahmad).

Kandungan Hadits:

1- Antara amar makruf dan nahi munkar adalah satu paket. Tidak boleh terpisah antara satu dengan lainnya.

2- Tidaklah ideal kalau seorang bergabung dan komitmen pada jamaah Islam sementara posisinya dalam jamaah tersebut hanya menjadi pelengkap penderita saja dan *tidak turut aktif dalam berda’wah dan amar ma’ruf dan nahi mungkar.*

3  Amar ma’ruf dan nahi mungkar  dilakukan dengan  kordinasi dan manajemen  dalam sebuah jamaah yang kokoh. Kebenaran yang tak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.

(الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام)

4. *Konsekuensi tidak melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, maka Allah akan  mengirim azabnya, kemudian mereka berdo’a tetapi tidak dikabulkan.*

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- *Hukum amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah wajib.*

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

*“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”* (QS Ali Imraan 104).

2- *Keutamaan melaksanakan nahi mungkar, selamat dari adzab Allah dan memperoleh ridha dan surga-Nya*

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, *Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat* dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik”(QS Al A'rof :165).

3- *Penjagaan bumi agar tidak berubah menjadi sarang kejahatan.*

فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ()وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. *Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan”* (QS Hud 116-117).



from Optimasi Dakwah .Net

Ketika Doa Tidak Didengar

from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2019/05/ketika-doa-tidak-didengar.html Ketika Doa Tidak Didengar

Comments

Popular posts from this blog

Makna Khotam Sulaiman

Kumpulan Foto Masa Muda Guru Zaini Sekumpul

Peristiwa 27 Juli: Konflik Para Jenderal AD, lalu Merapat ke Jokowi